Kegiatan Pembelajaran
Peningkatan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) 2025

Peningkatan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) 2025

Salam sejahtera dan Salam Bahagia Sobat Mina

Tabik Pun!

MENGUKIR KOMPETENSI, MENJADI GARDA TERDEPAN LAYANAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dalam semangat membangun tata kelola pendidikan yang progresif dan responsif, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) Tahun 2025, pada Senin hingga Jumat, 6–10 Oktober 2025.

Pada even strategis ini, Miss Riska Anggun Pertiwi, perwakilan dari Ronaa Learning Centre School, hadir bukan sekadar sebagai peserta, melainkan sebagai agen perubahan yang siap mentransformasi layanan administrasi di satuan pendidikannya. Keikutsertaannya adalah langkah nyata dalam menjawab tantangan era baru: bahwa tenaga administrasi harus bergerak melampaui rutinitas, menuju peran yang lebih strategis, inovatif, dan kolaboratif.

TAS BGTK Prov Lampung 2025 oleh Pustekom Ronaa LCS

Point-Point Kunci Hasil Pelatihan:

  1. Reorientasi Peran TAS, dari Administrator ke Mitra Pembelajaran
    TAS tidak lagi dipandang sebagai bagian pasif. Mereka adalah mitra dalam implementasi pembelajaran, termasuk dalam memahami konsep deep learning, coding, dan kecerdasan artifisial — fondasi pendidikan masa depan.
  2. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial
    Pelatihan ini mengasah kemampuan dalam penyusunan program kerja, pelaporan, pelayanan prima, serta penguatan etos kerja yang dilandasi kreativitas dan inovasi.
  3. Jejaring dan Kolaborasi sebagai Kekuatan Kolektif
    Dibangun kesadaran bahwa kolaborasi antar tenaga kependidikan bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan. Jejaring profesional menjadi ruang berbagi praktik baik dan saling menguatkan.
  4. Efisiensi melalui Digitalisasi
    TAS didorong melakukan inovasi layanan, seperti penggunaan format digital dalam surat-menyurat, pengarsipan, dan pengelolaan data – sebuah lompatan menuju administrasi yang cepat, akurat, dan ramah lingkungan.
  5. Refleksi dan Aksi Nyata
    Pelatihan tidak berakhir di ruang seminar. Setiap peserta, termasuk Miss Riska, berkomitmen untuk membagikan ilmu, menerapkan sistem baru, dan melakukan evaluasi berkala guna memastikan dampak positif di unit kerjanya.

Pelatihan ini bukan sekadar aktivitas lima hari. Ini adalah trigger bagi kebangkitan peran administrasi sekolah: dari yang semula di belakang layar, kini tampil sebagai ujung tombak layanan pendidikan yang profesional, transparan, dan bermartabat.

Bagi Riska dan rekan-rekan TAS se-Provinsi Lampung, ini baru babak pertama. Perjalanan masih panjang, tetapi dengan semangat belajar yang tak pernah padam dan kolaborasi yang terus dijalin — masa depan administrasi pendidikan ada di genggaman mereka.

“Kita tidak hanya mengelola arsip, kita mengelola masa depan.”

Artikel lainnya :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chatbot AI Free Modelsx
Chatbot