
Kampung Literasi Metro Ikut Gerakan Kawasan Gaharu Lampung, Kolaborasi Ashoka Indonesia Bangun Ekosistem Pembaharu
Salam sejahtera dan salam bahagia Sobat Mina
Tabik Pun!
(Metro , 3 November 2025 ) — Krisis lingkungan dan sosial di Lampung kian mendesak. Data menunjukkan, 68% sumber air warga di Kota Metro tercemar tinja akibat kebocoran tangki septik, sementara akses sanitasi aman di Provinsi Lampung baru mencapai 2,3%. Di sisi lain, sepanjang 2024 tercatat 120 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 432 pengajuan dispensasi kawin. Kondisi ini menandakan rapuhnya fondasi sosial di tingkat keluarga dan komunitas. Menjawab situasi tersebut, para penggerak lintas komunitas di Lampung menyalakan harapan melalui gerakan kolaboratif. Mereka berkumpul menumbuhkan semangat perubahan sosial berbasis nilai lokal, solidaritas lintas iman, dan spiritualitas.
ASHOKA GAHARU 2025 oleh Pustekom RLCSSelama tiga hari, 31 Oktober–2 November 2025, sebanyak 35 penggerak lintas generasi dan lintas iman mengikuti Workshop Penggerak Kawasan Gaharu Lampung bertema “Semua Orang Pembaharu, Semua Orang Bisa Menggerakkan Perubahan” di Pesantren Payungi, Kota Metro. Kegiatan ini mempertemukan para penggerak komunitas, pendidik, mahasiswa, influencer, jurnalis, serta perwakilan lembaga sosial dan keagamaan. Salah satu yang turut aktif berpartisipasi adalah Kampung Literasi Metro, yang membawa semangat literasi sosial dan pendidikan berbasis masyarakat dalam gerakan pembaharu ini.
“Lampung sedang menghadapi banyak krisis, tapi juga punya banyak harapan. Lintas iman dan lintas generasi menjadi penting karena perubahan tidak bisa berdiri di atas satu kelompok saja,” ujar Iffah Rachmi, Inisiator YSC Indonesia sekaligus bagian dari Tim Kawasan Gaharu Lampung. “Lewat Gaharu, kami ingin menciptakan ruang aman untuk belajar bersama dan membangun ekosistem pembaharu dari keluarga, sekolah, hingga komunitas,” tambahnya.
Ashoka Indonesia: Membangun Gerakan ‘Semua Orang Pembaharu’
Ashoka Indonesia merupakan bagian dari organisasi global yang telah menjadi pionir kewirausahaan sosial sejak 1981. Melalui jaringan lebih dari 4.000 Ashoka Fellows di 93 negara, termasuk 210 dari Indonesia, Ashoka mendukung para pemimpin perubahan yang menghadirkan solusi inovatif terhadap tantangan sosial dan lingkungan. Dalam beberapa dekade terakhir, Ashoka menginisiasi gerakan “Semua Orang Pembaharu” (Everyone A Changemaker) agar setiap orang memiliki peran aktif membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Sebagai wujud nyata visi tersebut, Ashoka Indonesia menggagas inisiatif Kawasan Gerakan Pembaharu (Kawasan Gaharu) untuk mengaktifkan gerakan Everyone A Changemaker di tingkat lokal. Tahun 2025, ada empat kawasan prioritas: Kalimantan Barat, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Untuk Kawasan Lampung, Ashoka berkolaborasi dengan WES Payungi, Jan Ayu Etknik, PGRI Lampung, YSC Indonesia Foundation, dan Dongeng Dakocan sebagai motor penggerak utama Kawasan Gaharu Lampung, dengan dukungan partisipatif dari berbagai komunitas, termasuk Kampung Literasi Metro.
Dari Keluarga ke Komunitas: Ekosistem Pembaharu dari Lampung.
Direktur Ashoka Indonesia, Nani Zulminarni, menegaskan bahwa perubahan sosial sejati berawal dari lingkaran terdekat manusia. “Perubahan sejati dimulai dari rumah. Ketika keluarga menjadi ruang yang menumbuhkan empati, kolaborasi, dan keberanian bertindak, masyarakat pun tumbuh dengan kepemimpinan yang berakar kuat,” ujarnya. Menurut Nani, Lampung menjadi salah satu simpul penting ekosistem pembaharu di Asia Tenggara karena memiliki energi solidaritas lintas iman, peran aktif perempuan, dan semangat gotong royong yang kuat.
Sementara itu, Dharma Setyawan, pendiri Payungi sekaligus bagian dari Tim Gaharu Lampung, menegaskan bahwa gerakan perubahan sejati harus tumbuh dari dalam masyarakat. “Ekosistem perubahan tidak bisa dibentuk dari luar. Ia harus tumbuh dari dalam masyarakat dengan semangat gotong royong dan keberlanjutan,” katanya. Workshop berlangsung dalam suasana reflektif dan kolaboratif, diwarnai diskusi lintas iman, berbagi pengalaman hidup, serta praktik kolaborasi antar komunitas. Para peserta berkomitmen melanjutkan jejaring ini menjadi gerakan sosial yang lebih luas bagi perubahan positif di Lampung.
Baca Juga :
Gaharu Lampung, Menyemai Gerakan Bersama untuk Merawat Bumi
Perubahan sejati dimulai dari rumah.
Artikel lainnya :













