Asesmen
Uji Kesetaraan 2025 Ditunda: Sabar Dulu, Ada Kebijakan Baru!

Uji Kesetaraan 2025 Ditunda: Sabar Dulu, Ada Kebijakan Baru!

Salam sejahtera dan salam bahagia Sobat Mina

Tabik pun!

Buat sobat mina kelas akhir yang udah siap ikut Uji Kesetaraan tahun 2025, ada kabar baru nih! Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) resmi ngumumin kalau ujian Program studi pendidikan kesetaraan Kelompok belajar Paket A SD, Paket B SMP, dan Paket C SMA tahun ini bakal ditunda. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Nomor 0662/H.H4/SK.01.01/2025 yang rilis tanggal 22 Februari 2025. Katanya sih, ini bagian dari penyesuaian kebijakan pendidikan yang lagi dikembangkan. Jadi, bukan berarti ujiannya dibatalin, tapi lebih ke arah penyempurnaan sistem biar hasilnya lebih optimal buat warga belajar. Yang penting, tetap semangat dan siap-siap, ya!

Nah, dengan adanya pengumuman ini, wajar kalau banyak warga belajar yang ada di kelas akhir dan Kepala PKBM atau SKB jadi bertanya-tanya. Beberapa yang udah siap lulus jadi harus nunggu sedikit lebih lama. Tapi, nggak perlu panik! Penundaan ini justru bisa jadi kesempatan buat lebih matengin persiapan. Kalau sebelumnya masih ada materi yang kurang paham, sekarang jadi punya waktu lebih buat belajar. Lagipula, Kemdikdasmen pastinya bakal kasih update lebih lanjut soal jadwal dan teknis pelaksanaan uji kesetaraan yang baru. Jadi, stay tuned aja!

Kemdikdasmen sendiri bilang kalau mereka ingin memastikan sistem uji kesetaraan ini lebih relevan dan berkualitas. Mereka juga lagi nyiapin aturan baru biar penilaian hasil belajar makin akurat dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Meskipun belum ada tanggal pasti kapan agendanya bakal dijadwal ulang, yang jelas, penyesuaian ini bertujuan buat kebaikan bersama. Jadi, daripada khawatir berlebihan, mending gunakan waktu ini buat terus belajar dan ngejar target ketuntasan pembelajaran masing-masing. Anggap aja ini semacam jeda buat menuntaskan tagihan pembelajaran yang masih kurang serta nyiapin diri lebih maksimal. Emang kalo kegiatan pembelajaran dibawah 50% bisa ikut uji kesetaraan? Ya enggaklah..

Beberapa pakar pendidikan nonformal juga kasih saran biar proses penundaan ini nggak bikin warga belajar kehilangan semangat. Salah satu opsinya adalah mengembangkan metode asesmen alternatif, misalnya dengan penilaian berbasis portofolio atau ujian berjenjang. Ini bisa jadi solusi sementara sambil nunggu kebijakan baru diterapkan. Selain itu, mereka juga ngingetin pemerintah buat terus kasih update secara transparan, biar warga belajar dan kepala satuan pendidikan non formal nggak bingung. Yang terpenting, jangan sampai penundaan ini bikin motivasi belajar turun, ya!

Buat sekarang, yuk tetap produktif! Jangan sampai kabar ini bikin malas-malasan. Gunakan waktu yang ada buat eksplorasi ilmu lebih jauh, diskusi sama tutor, atau latihan soal. Pendidikan nonformal tetap punya peran penting, dan penundaan ini bukan berarti jalurnya jadi terhambat. Kita tunggu aja keputusan resmi dari Kemdikdasmen, sambil tetap fokus ke tujuan belajar masing-masing. Semangat terus buat temen-temen yang sedang berjuang! [Mina]

Artikel lainnya :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *