Kampung Literasi
Seminar Pentingnya Literasi Dini dalam Festival Kampung Literasi Metro 2024 oleh TBM Ronaa Metro

Seminar Pentingnya Literasi Dini dalam Festival Kampung Literasi Metro 2024 oleh TBM Ronaa Metro

Salam bahagia dan salam sejahtera Sobat Mina

Tabik pun!

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Ronaa Metro kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan inspiratif dalam Festival Kampung Literasi Metro pada 26-28 September 2024. Salah satu acara yang paling dinanti adalah Seminar Pentingnya Literasi Dini, yang ditujukan untuk pengelola TBM, komunitas literasi, serta perpustakaan desa dan kelurahan. Acara ini dirancang untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya pengenalan literasi sejak usia dini bagi tumbuh kembang anak.

Seminar Literasi = TBM Ronaa Metro oleh Pustekom PKBM Ronaa

Seminar ini menghadirkan narasumber-narasumber inspiratif dari berbagai komunitas literasi di Kota Metro. Bang Ipul dari Dewan Kesenian Metro memulai seminar dengan menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi utama dalam perkembangan kreativitas anak. Menurutnya, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami, menganalisis, serta mengapresiasi berbagai bentuk seni dan budaya yang ada di sekitarnya.

Narasumber Bang Ipul – Dewan Kesenian Metro

Selain itu, hadir pula Sobat Literasi dari Komunitas Read a Loud Kota Metro, yaitu Kak Jarwo dan Kak Ve, yang memberikan sesi interaktif mengenai teknik membaca cerita dengan lantang. Mereka berbagi teknik dan metode yang efektif untuk menarik perhatian anak-anak dan menumbuhkan minat baca sejak dini. Metode ini dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk memperkenalkan literasi kepada anak-anak dalam suasana yang menyenangkan.

Narasumber Kak Jarwo dan Kak Ve – Read A Load Kota Metro

Kak Zaza dari Kampung Dongeng (Kado) Kota Metro juga turut berperan dalam seminar ini dengan membawakan sesi mendongeng yang penuh makna. Melalui cerita-cerita yang disampaikan, Kak Zaza menunjukkan betapa pentingnya dongeng sebagai sarana untuk memperkaya imajinasi dan moral anak-anak. Ia juga memberikan panduan bagi para pengelola TBM dan perpustakaan desa dalam menggunakan dongeng sebagai alat untuk menyampaikan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anak.

Kak Zaza – Kampung Dongeng Kota Metro

Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi dari narasumber, tetapi juga melibatkan peserta seminar dalam diskusi aktif. Para pengelola TBM dan komunitas literasi diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam memperkenalkan literasi kepada anak-anak di lingkungan masing-masing. Diskusi ini diharapkan dapat menciptakan solusi dan inovasi baru dalam program literasi.

Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, dengan berbagai pertanyaan seputar strategi efektif dalam mengembangkan literasi dini di kalangan anak-anak. Peserta sangat antusias, terutama ketika narasumber memberikan tips praktis untuk mengatasi berbagai kendala yang sering dihadapi oleh komunitas literasi. Melalui forum ini, tercipta suasana kolaboratif yang memperkuat jaringan antar penggiat literasi di Kota Metro.

Selain seminar, Festival Kampung Literasi Metro juga diisi dengan berbagai kegiatan literasi lainnya yang menarik minat masyarakat. TBM Ronaa Metro berupaya menghadirkan program-program yang menyentuh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini bertujuan untuk menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Metro.

Dengan berakhirnya rangkaian seminar ini, diharapkan seluruh peserta, terutama pengelola TBM, perpustakaan desa, dan komunitas literasi, dapat mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh. Literasi dini kini diakui sebagai kunci utama dalam menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan berwawasan luas. [Mina]

Artikel lainnya :

Tags :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *