Perbedaan Mendasar Antara Penilaian Formatif dan Sumatif
Salam sejahtera dan salam bahagia sahabat Diktara.
Tabik Pun
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Tutor terhadap warga belajar perlu adanya penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran, ada bentuk penilaian yang cukup dikenal oleh para tenaga pendidik, yaitu penilaian formatif dan juga penilaian sumatif.

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai dengan tujuannya, penilaian formatif dapat dilakukan di awal dan di sepanjang proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian sumatif yakni sebuah penilaian yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) warga belajar, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar warga belajar dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar warga belajar dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ada berapa perbedaan mendasar antara penilaian formatif dan juga sumatif. Seperti apa perbedaannya? Yuk simak terus ulasan singkat dibawah ini!
Waktu pelaksanaan
Pada penilaian formatif, umumnya dilakukan saat proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi berlangsung. Dapat dilakukan di awal maupun sepanjang proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk penilaian sumatif, dapat dilakukan pada akhir pembelajaran.
Tujuan penilaian
Tujuan dari penilaian formatif adalah mengetahui perkembangan penguasaan warga belajar terhadap suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari. Berbeda dengan penilaian formatif, penilaian sumatif bertujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran warga belajar pada pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang telah berakhir.
Output
Output akhir dari penilaian formatif adalah sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari agar warga belajar mencapai penguasaan yang optimal. Sedangkan output akhir penilaian sumatif adalah sebagai bukti mengenai apa yang dikuasai oleh warga belajar.
Hasil penilaian
Hasil penilaian formatif tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor keputusan kenaikan kelas/tingkat, kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lainnya. Untuk penilaian sumatif, justru untuk menentukan hal-hal tersebut.
Nah itu dia perbedaan mendasar antara penilaian formatif dan juga penilaian sumatif. Pada Kurikulum Merdeka, Tutor diharapkan untuk lebih banyak mengutamakan penilaian formatif, untuk mendapatkan umpan balik dan mengetahui perkembangan pembelajaran warga belajar.
Namun, penilaian sumatif juga tetap digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Mina! (Sumber)
Bacaan lainnya :
- PKBM RONAA Gelar Gladi Bersih Asesmen Nasional Jenjang Kejar Paket B SMP Tahun 2025“Mengukir Pengalaman Baru, Meretas Jalan Kesetaraan Melalui ANBK”
- Asesmen Nasional buat Pendidikan Kesetaraan – Nggak Sekadar Tes, Tapi Cermin Kualitas“Memaksimalkan Asesmen Nasional buat Tingkatkan Daya Saing Lulusan Pendidikan Kesetaraan”
- Urgensi Uji Kesetaraan 2025: Perubahan Ujian Nasional, Regulasi Terbaru, dan Pendapat PakarDi tahun 2025, Ujian Nasional memang sudah tiada, tapi evaluasi pendidikan tetap ada. Uji Kesetaraan bukan lagi penentu kelulusan, melainkan alat ukur kualitas belajar. Kini saatnya pendidikan fokus pada kompetensi, bukan sekadar nilai.
- SANTRI 1446 H: Ramadan Penuh Berkah, Ilmu Makin Cetar di PKBM Ronaa Metro!Ramadan di PKBM Ronaa Metro bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga kesempatan buat meningkatkan ilmu dan memperkuat ukhuwah
- Uji Kesetaraan 2025 Ditunda: Sabar Dulu, Ada Kebijakan Baru!Kemdikdasmen sendiri bilang kalau mereka ingin memastikan sistem ujian ini lebih relevan dan berkualitas.