Kampung Literasi
Penguatan Ekonomi Sirkular perlu Kerjasama antara Elemen Masyarakat Kota Metro

Penguatan Ekonomi Sirkular perlu Kerjasama antara Elemen Masyarakat Kota Metro

Salam bahagia dan salam sejahtera sahabat diktara, Tabik pun!

PKBM Ronaa – Mengawali Bulan Juli dengan Hal yang Positif, Rumah Informasi Sejarah Kota Metro Tak henti – hentinya ajak kolaborasi disetiap kegiatan.

Kegiatan yang di Beri Nama “Jumat Gembira” kali ini terasa dekat sekali dengan masyarakat. Mulai dari Giat Rutinan Jumat Berkah Makan Bersama masyarakat yang bisa hadir di lokasi, Tukang becak, Ojek, pedagang Keliling, dll. Acara Berlokasi di Teras Swoning pada Jumat, 08 Juli 2022

Kegiatan Kolaborasi ini bertujuan ikut membantu Akselarasi Revitalisasi Cagar Budaya Supaya Menjadi Tempat terbuka yang bisa diakses semua kalangan.

Program yang Diinisiasi Oleh Rumah Informasi Sejarah Kota Metro ini menggandeng mitra yang terdiri Koffie Swoning, Metro Food Express, KC BNI Kota Metro, PARAMEC, Pensil Bersejarah, Coca Cola Id, Kampung Literasi Metro, Serta Forum TBM Kota Metro.

Rangkain kegiatan pada jum’at, 08 Juli 2022 antara Lain Dimulai dari pukul 13.00 WIB dengan Jumat Berkah / Makan Bersama / Makan Gratis, bersamaan dengan pangkas Rambut Gratis oleh Komunitas PARAMEC, Sore harinya jam 15.00 : Bincang Dan Diskusi Buku, serta Akustik pada malam Harinya.

Lokasi yang di gelar Rumah Informasi Sejarah kota Metro ini mengangkat Diskusi dan bedah Buku “PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS EKONOMI SIRKULAR” sebagai kegiatan. direncanakan Rutin digelar di awal bulan oleh Pensil Bersejarah Published.

Diskusi kali ini Menghadirkan narasumber : FIZUL SURYA PRIBADI Sebagai Penulis Buku, YERI NOER KARTIKO mewakili Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, WAYAN NATA Dari KC BNI Kota Metro, serta Di Pandu oleh AMIN BUDI UTOMO Dari Kampung Literasi Metro sebagai Moderator.

Menurut Mas Izul dalam Paparan Materinya “Peningkatan timbulan sampah merupakan salah satu masalah paling serius di dunia saat ini. Timbulan sampah memiliki hubungan yang kuat dengan isu-isu lingkungan utama seperti perubahan iklim, penipisan sumber haria dan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik dan benar untuk mengurangi dampak negatif akibat pengelolaan sampah itu sendiri. Sebagai sebuah alternatif solusi kami mengajukan konsep Ekonomi Sirkular/Circular Economy (CE) untuk dapat diintegrasikan dalam pengelolaan sampah di Kota-Kota dengan kapasitas keuangan yang kurang memadai dalam mengelola sampah perkotaan yang timbul akibat aktivitas perkotaan dimaksud” Ucapnya.

Sedangkan Bang Yeri menyampaikan ” Kepedulian dan Partisipasi Masyarakat (Public participation and Awareness) Pengelolaan sampah dilaksanakan pada dasarnya untuk melayani kebutuhan publik, oleh karena itu sistem pengelolaan sampah tidak dapat dioperasikan dan dipelihara secara semestinya tanpa adanya dukungan masyarakat dan Semua Kalangan. Tanpa partisipasi publik, mungkin sulit untuk Menjaga kebersihan di kota, dan sistem pemulihan sumber daya mungkin menjadi kurang efektif jika sampah tidak dipisahkan dengan baik di sumbernya karna secara umum efisiensi sistem berbanding lurus dengan jumlah warga yang berpartisipasi untuk sistem pengelolaan sampah itu sendiri, sampah bisa menjadi Modal besar dalam meningkatkan Pendapatan bagi masyarakat apa bila dikelola dengan benar, membuang sampah sama saja kita membuang uang. [Pai]

Baca juga :

Perlu Kolaborasi untuk Penguatan Ekonomi Sirkular di Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *