
Buku Antologi Puisi Jalan Setapak di Lorong Oktober sukses di Bedah
Metro, 23 Februari 2024] UKM IMPAS IAIN Metro sukses gelar Bedah buku Antologi Puisi Jalan Setapak di Lorong Oktober. Kegiatan yang di laksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2024 ini menghadirkan 2 pembahas penyair Lampung, yakni Solihin Utjok pengasuh Komunitas Ruang Pojok sekaligus ketua Dewan Kesenian Metro, serta Amin Budi Utomo Sanggar Kakasi sekaligus ketua Komite Sastra DKM. Jalanya acara dipandu oleh Sandi Kurniawan.

Kegiatan dilaksanakan di gedung Serba Guna IAIN Metro dan dihadiri kalangan Mahasiswa, Akademisi, serta seniman Kota Metro. Turut hadir Wakil Rektor (Warek) III, Mahrus As’ad sekaligus membuka acara, dan lebih dari 50 peserta yang hadir meramaikan mulai dari alumni UKM IMPAS hingga UKM Ikatan Mahasiswa Pecinta Seni (IMPAS).
Mahrus As’ad dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesenian merupakan bagian dari diri manusia, tanpa seni manusia akan kehilangan jati dirinya, ia berharap mahasiswa lain dapat menumbuhkan seni nya, “Berseni adalah eksentrisitas kita sebagai manusia, kita tanpa seni kita kehilangan eksistensi kita,” ungkapnya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Pencinta Seni (IMPAS) IAIN Metro, Ahmad Rifa’i menyampaikan bahwa acara tersebut bertujuan untuk mengapresiasi penulis buku antologi puisi yang berjudul Jalan Setapak di Lorong Oktober karya mahasiswa IMPAS. ” Ini juga sebagai apresiasi bagi para penulis yang bisa mempublikasikan karyanya,” jelasnya.
Jalanya diskusi berjalan dengan antusias, dilihat dari peserta yang merespon dari paparan pembicara. Imam S Mime direktur Artistik Sanggar Kaliptra sekaligus Mime memberikan pertanyaan mengapa puisi Itu Harus dikenai hukum hukum / kaidah penulisan puisi dan apakah kita bisa membuat puisi dengan cara kita.
Amin Budi Utomo menyampaikan jika, Menulis adalah kerja menalar dan mensistematisasi pikiran, kerja yang dapat menyelamatkan kita dari budaya kelisanan yang sukar dipertanggungjawabkan. Antologi Puisi Jalan Setapak di Lorong Oktober yang ditulis oleh Ahmad Habib Panglima, Des Ariyanto, Chyntia Zahra, Putra Galih Kaloko, M Fadly Gunawan, Ira Ayu Melinda, Rizki Maulana, Arum Trisnaning Tyas, Azkia Putri Andini, Melin Maulinta, Salsabila, Solehah Febri Ananta, Syifa Alya Zahra, Ari Siswanto. Ini merupakan upaya dari menyelamatkan itu. Ucapnya.
Sedangkan Solihin Utjok menyampaikan pengantar ulasannya “MERAWAT KOTA DENGAN PUISI” Puisi bukan sekadar soal mengungkap sebuah momen atau menuangkan kegelisahan-kegelisahan yang menjadi pengalaman puitik penulis dalam larik-larik. Bukan pula semacam kredo-kredo yang gagal patut untuk bergaul secara intim menjelma bait-bait. Tetapi lebih pada bagaimana kata-kata itu dilontarkan Penyair melalui semesta imaji dan bahasa figuratif lalu melekat-rekat di hati dan mengobrak-abrik kegelisahan-kegelisahan pembaca. Sehingga membaca puisi seperti memasuki lorong-lorong gelap kecemasan, menapak jalan-jalan sempit, merangkak tebing-tebing curam untuk meraih gemerlap kebahagian. Ucapnya.
Bedah buku kali ini juga disuguhkan dengan penampilan Tari Kreasi Lampung “Mulai Sigeh”, Pembacaan Puisi para Penulis buku, dan Musikalisasi puisi. [Amin Budi Utomo]
Artikel lainnya :
- Belajar di Luar Kelas: Warga Belajar PKBM Ronaa Metro Hadiri Bedah Buku Antologi Jalan Setapak di Lorong OktoberBelajar sastra itu bukan sekadar memahami kata-kata indah, tapi juga memahami makna di baliknya. Puisi mengajarkan kita cara berpikir kritis, memahami perasaan, dan bahkan melihat kehidupan dari sudut yang lebih dalam
- Buku Antologi Puisi Jalan Setapak di Lorong Oktober sukses di BedahApresiasi penulis buku antologi puisi yang berjudul Jalan Setapak di Lorong Oktober karya mahasiswa IMPAS
- TBM Ronaa Dorong Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kota MetroTBM Ronaa berharap dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan bagi masyarakat Kota Metro
- Lokalin Fest : Menghidupkan Budaya dan Ekonomi Kreatif Lokal melalui Festival Berbasis KomunitasKampung Penganguran, yang pada awalnya hanya dikenal sebagai daerah penghasil anggur, kini telah menjadi tempat yang melahirkan berbagai event budaya yang mengangkat potensi lokal, seperti “Cendolan” dan “Festival Tanam Padi”.
- TBM Ronaa Ikuti Festival Literasi NasionalGelar Wicara praktik baik program literasi, Evaluasi dan Pelaporan kegiatan Bantuan Pemerintah Komunitas Literasi tahun 2024