Pentingnya Memahami Perbedaan Substansial antara Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal
Salam sejahtera dan salam bahagia sahabat diktara
Tabik pun
Pendidikan memiliki berbagai bentuk, dan dua yang paling umum dikenal adalah pendidikan formal dan pendidikan non formal. Meskipun di mata administrasi bisa diakui secara setara, ada perbedaan substansial yang perlu dipahami. Dalam konteks ini, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi representasi nyata tentang bagaimana perbedaan ini menciptakan sinergi, bukan persaingan.
1. Tujuan dan Fokus Pembelajaran:
- Pendidikan Formal: Biasanya memiliki tujuan akademis yang ketat dan terstruktur.
- Pendidikan Non Formal (PKBM): Secara akademis juga terstruktur, namun lebih terbuka untuk tujuan yang bersifat praktis dan keterampilan. Dapat merespons kebutuhan lokal dan menyediakan pembelajaran yang lebih kontekstual.
2. Struktur dan Kurikulum:
- Pendidikan Formal: Terikat oleh kurikulum nasional atau internasional, dengan struktur kelas dan mata pelajaran yang jelas.
- Pendidikan Non Formal (PKBM): sama dengan formal, namun pada penerapan lebih Fleksibel dalam pengaturan kurikulum, lebih mampu menyesuaikan materi dengan kebutuhan spesifik masyarakat setempat.
3. Metode Pembelajaran:
- Pendidikan Formal: Lebih cenderung menggunakan metode pengajaran formal dalam lingkungan kelas yang terstruktur (klasikal) .
- Pendidikan Non Formal (PKBM): Dapat melibatkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual, seperti diskusi kelompok atau proyek lapangan.
4. Penerimaan dan Pengakuan:
- Pendidikan Formal: Mendapatkan pengakuan resmi dan saat ini kompetensi peserta belajar diukur melalui asesmen nasional.
- Pendidikan Non Formal (PKBM): Sama seperti hal nya formal, kelebihannya mendapatkan sertifikat kompetensi atau penghargaan.
5. Waktu dan Tempat Pembelajaran:
- Pendidikan Formal: Mengikuti jadwal yang ketat dan dilakukan di tempat tertentu, seperti sekolah atau perguruan tinggi.
- Pendidikan Non Formal (PKBM): Lebih fleksibel dalam jadwal dan bisa dilakukan di berbagai tempat, mencakup komunitas dan lingkungan sekitarnya.
6. Sifat Kemitraan:
- Sinergi dalam Kemitraan: Pendidikan formal dan non formal, terutama melalui PKBM, dapat menciptakan sinergi yang kuat. Pendidikan non formal dapat memberikan dukungan untuk memperkuat pendidikan formal, dan sebaliknya.
- Bukan Persaingan: Hubungan ini seharusnya tidak bersifat kompetitif tetapi saling melengkapi. Pendidikan formal dan non formal, dengan kerjasama yang baik, dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih holistik dan berdaya guna.
7. Respons Terhadap Kebutuhan Lokal:
- Pendidikan Formal: Cenderung bersifat umum dan nasional.
- Pendidikan Non Formal (PKBM): Mampu secara khusus merespons dan memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat setempat.
Penting untuk memahami bahwa pendidikan formal dan non formal memiliki perbedaan substansial, dan keduanya memiliki keunggulan masing-masing. PKBM menjadi penengah yang memungkinkan kemitraan yang produktif antara keduanya, menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang lebih mendalam. Sinergi antara keduanya adalah kunci untuk membangun fondasi pendidikan yang kokoh dan relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal. Ini bukanlah persaingan, tetapi upaya bersama untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam dunia pendidikan.
Gimana menurut kalian sahabat diktara? [Mina]
Bacaan lainya :
- Selamat atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Masa Jabatan 2024-2029Selamat Atas dilantiknya Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Priode 2024-2029
- FKPKBM Metro Turut Hadir dalam Rapat Pembahasan SIGER FEST Bersama Disdik Kota Metro dan Satuan Pendidikan lainnyaFestival Semarak Inspirasi dan Gebyar Edukasi Rupiah (SIGER FEST) yang akan diadakan pada 10-13 Oktober 2024
- Membangun Masa Depan Digital Melalui Praktek Kerja Lapangan di DUDI Avatar InovatifPartisipasi dalam PKL di PKBM Ronaa Kota Metro juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi potensi diri mereka secara lebih dalam
- Mengoptimalkan Pembelajaran Berbasis Genetik dengan Teknologi STIFInSTIFIn merupakan singkatan dari Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting, yang mencerminkan konsep tentang mesin kecerdasan dan karakter manusia
- Menghadapi Tantangan Belajar: Tips bagi Mereka yang Ingin Lulus di Program Pendidikan Kesetaraan Meskipun Malas Melaksanakan Kegiatan PembelajaranLulus dari program pendidikan kesetaraan memerlukan dedikasi dan usaha, bahkan jika awalnya Anda merasa malas. Temukan motivasi, tetapkan tujuan yang realistis, dan manfaatkan sumber daya yang tersedia
tulisan tersusun, jelas dan mudah dipahami. semoga PKBM Ronaa kedepan semakin maju dan berkrmbang. terimakasih atas berbagi ilmunya
sama-sama belajar. terima kasih kakak